Sabtu, 02 Februari 2019

TEORI-TEORI DALAM PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH

Teori-Teori Dalam Pembabakan Zaman Prasejarah

1. Zaman Batu Tua (Paleolithikum)/ Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Teori yang cocok untuk masa ini adalah teori: Robert Bettinger yang menyatakan bahwa eksistensi perburu-pengumpul dilihat sangat negatif, dan menurutnya, yaitu perburu-pengumpul dipandang menduduki anak tangga paling bawah dari tangga yang berkenaan dengan evolusi.
2. Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)/ Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Teori yang cocok untuk masa ini adalah teori: Richard Lee yang mengemukakan bahwa air merupakan sumber satu-satunya hal yang sangat penting dalam menentukan atau memutuskan pola-pola pemukiman dan demografi masyarakat perburu-pengumpul.
3. Zaman Batu Muda (Neolithikum)/ Masa bercocok-tanam. Teori yang cocok untuk masa ini adalah:
A. Lewis Henry Morgan dalam Ancient Society (1877) berpendapat bahwa pemeliharaan binatang (pastoralisme) harus pula diikuti dengan desa-desa agrikultur atau daerah pertanian sepanjang Easter Hemisphire.
B. Robert Braidwood membantah teori Childe. Ia mengatakan bahwa selama proses penjinakan binatang dan tumbuh-tumbuhan, cuaca tidak berubah (tetap). Masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan pun tetap tempat tinggalnya. Bersama-sama dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan.


4. Zaman Batu Besar (Megalithikum). Teori yang cocok untuk masa ini adalah: A. Wagner menyatakan bahwa megalit yang selalu diartikan sebagai “batu besar”, di beberapa tempat akan membawa konsep yang keliru. Objek-objek batu yang kecil dan bahan-bahan lain seperti kayu pun harus dimasukkan ke dalam klasifikasi megalit bila benda-benda itu jelas digunakan untuk tujuan sakral tertentu, yakni pemujaan arwah nenek moyang.
5. Zaman Logam/Masa Perundagian. Teori yang cocok untuk zaman ini berupa:
A. Meyer dan W. Fox berpendapat bahwa nekara-nekara perunggu itu dibuat di Khmer dan kemudian disebarkan ke seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia.
B. Victor Goloubew berpendapat bahwa kebudayaan perunggu itu berkembangnya sejak abad pertama sebelum Masehi. Pendapatnya berdasarkan atas penemuan berbagai mata uang Tionghoa zaman Han (sekitar tahun 100 sebelum Masehi) yang didapatkan di kuburan-kuburan di Dongson.
C. Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Dongson paling muda berasal dari 300 tahun sebelum Masehi. Pendapatnya diperkuat dari hasil penyelidikannya atas hiasan-hiasan nekara Dongson yang ternyata tidak ada persamaannya dengan hiasan-hiasan Tiongkok dari zaman Han.



SUMBER PUSTAKA

Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Indonesia 1. Jakarta: Balai Pustaka
Soekmono, DR. R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Jakarta: Kanisius
http://id.wikipedia.org/wiki/kehidupan_awal_masyarakat_indonesia. Di download, 6 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Artikel Popular Pekan Ini