Minggu, 25 Agustus 2019

Metode Pencatatan Naskah

Pengumpulan dan penyeleksian naskah menurut hemat penulis. Metode ini dalam hal kegiatan penelitian filologi erat kaitannya dengan keadaan kodikologis suatu naskah yang sedang diteliti, dan di dalam kegiatan ini terdapat pula kritik teks/tekstologi naskah, yang berupa studi stema untuk menentukan naskah mana yang akan diedisi  dan metode teks yang akan dipakai selanjutnya.
 Menurut Baned dkk (1994 : 65) apabila peneliti telah menentukan naskah mana yang akan diteliti, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencatat naskah dan teks yang memiliki judul sama  baik yang termuat dalam katalog atau yang masih berada di masyarakat, baru setelah itu dilakukan penyampaian naskah-naskah tersebut yang. Metode ini bisa disederanakan melalui cara kerja yang dikemukakan oleh E. Djamaris (1977 : 23 -29) yang memberikan penawaran tentang cara kerja penelitian filologi tersebut dengan mengerjakan bebearpa langkah sebagai berikut:
a.  Melakukan inventarisasi naskah dengan cara mendapatkan semua nskah yang ada kaaitan/hubungan dengan naskah yang akan diteliti baik dari katalog yang ada di perpustakaan-perpustakaan, museum, buku-buku yang membicarakan pernaskahan, penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pernaskahan maupun koleksi perorangan.
b.  Melacak naskah lain dan data lain yang ada hubungannya dengan isi naskah yang sedang diteliti.
c.   Membaca sejumlah naskah yang telah didapatkan.
d.  Mendeskripsikan naskah dengan cara menjelaskan keadaan naskah baik dari segi wujud seperti kertas, watermark, jilid, tinta, bentuk aksara, bahasa, kelengakapan bacaan, catatan mengenai isi naskah, dan pokok-pokok isi naskah.e
e.   Membandingkan naskah, hal ini dilakukan untuk mengatahui perbedaan-perbedaan di antara naskah-naskah yang ada, dan untuk mengatahui naskah yang lebih baik/dekat dengan asli, tua, dan mengetahui dasar-dasar penentuan naskah mana yang akan disunting.untuk memudahkan naskah yang akan disunting. Perlu penulis tambahkan setelah cara kerja di atas adalah menyusun stema naskah-naskah sehingga memudahkan dalam menentukan metode edisi teks.
f.    Susunan Stema
Stema dalam hal ini bisa termasuk sebagai metode, kerangka dari teori yang menyatakan bahwa naskah disalin, satu demi satu kesalahan yang sebelumnya pernah terjadi dalam naskah terus akan diturunkan ke naskah berikutnya (turun temurun) menurut Guest dalam (Lubis,Nabilah.  1996 : 77) yang kemudian dikembangkan oleh Lachmann di Eropa sekitar tahun 1930’an. Menurut hemat penulis kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam proses penyalinan naskah yang sedang diteliti tersebut tujuannya untuk membuat silsilah naskah sehingga didapat susunan stema yang terbentuk dari perbedaan, persamaan, di antara naskah kemudian sampai pada satu naskah yang dianggap mendekati asli.





Daftar Pustaka:
 
-Baried, Baroroh,dkk.1994. Pengantar Teori Filologi. BPPF. Yogyakarta.
-Djamaris, Edward. 1991. Metode Penelitian Filologi. Pusat Pengembangan, Pembinaan, dan Pengembangan Bahasa. Jakarta.
-Lubis,Nabilah.1996. Teori, Metode Penelitian Filologi. UIN Syarif Hidayatullah Publish. Jakarta.
Created by: Agus Supriatna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Artikel Popular Pekan Ini