Pengumpulan
dan penyeleksian naskah menurut hemat penulis. Metode ini dalam hal kegiatan penelitian
filologi erat kaitannya dengan keadaan kodikologis suatu naskah yang sedang
diteliti, dan di dalam kegiatan ini terdapat pula kritik teks/tekstologi
naskah, yang berupa studi stema untuk menentukan naskah mana yang akan diedisi dan metode teks yang akan dipakai
selanjutnya.
Menurut Baned dkk (1994 : 65)
apabila peneliti telah menentukan naskah mana yang akan diteliti, maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mencatat naskah dan teks yang memiliki
judul sama baik yang termuat dalam
katalog atau yang masih berada di masyarakat, baru setelah itu dilakukan
penyampaian naskah-naskah tersebut yang. Metode ini bisa disederanakan melalui
cara kerja yang dikemukakan oleh
E. Djamaris (1977 : 23 -29) yang
memberikan penawaran tentang cara kerja penelitian filologi tersebut dengan
mengerjakan bebearpa langkah sebagai berikut:
a. Melakukan inventarisasi naskah dengan
cara mendapatkan semua nskah yang ada kaaitan/hubungan dengan naskah yang akan
diteliti baik dari katalog yang ada di perpustakaan-perpustakaan, museum,
buku-buku yang membicarakan pernaskahan, penelitian-penelitian yang berkaitan
dengan pernaskahan maupun koleksi perorangan.
b. Melacak naskah lain dan data lain yang
ada hubungannya dengan isi naskah yang sedang diteliti.
c. Membaca sejumlah naskah yang telah
didapatkan.
d. Mendeskripsikan naskah dengan cara
menjelaskan keadaan naskah baik dari segi wujud seperti kertas, watermark,
jilid, tinta, bentuk aksara, bahasa, kelengakapan bacaan, catatan mengenai isi
naskah, dan pokok-pokok isi naskah.e
e. Membandingkan naskah, hal ini
dilakukan untuk mengatahui perbedaan-perbedaan di antara naskah-naskah yang
ada, dan untuk mengatahui naskah yang lebih baik/dekat dengan asli, tua, dan
mengetahui dasar-dasar penentuan naskah mana yang akan disunting.untuk
memudahkan naskah yang akan disunting. Perlu penulis tambahkan setelah
cara kerja di atas adalah menyusun stema naskah-naskah sehingga
memudahkan dalam menentukan metode edisi teks.
f. Susunan Stema
Stema dalam
hal ini bisa termasuk sebagai metode, kerangka dari teori yang menyatakan bahwa
naskah disalin, satu demi satu kesalahan yang sebelumnya pernah terjadi dalam
naskah terus akan diturunkan ke naskah berikutnya (turun temurun) menurut Guest
dalam (Lubis,Nabilah. 1996 : 77) yang
kemudian dikembangkan oleh Lachmann di Eropa sekitar tahun 1930’an. Menurut
hemat penulis kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam proses penyalinan naskah
yang sedang diteliti tersebut tujuannya untuk membuat silsilah naskah sehingga
didapat susunan stema yang terbentuk dari perbedaan, persamaan, di antara
naskah kemudian sampai pada satu naskah yang dianggap mendekati asli.
Daftar Pustaka:
-Baried, Baroroh,dkk.1994. Pengantar Teori Filologi. BPPF. Yogyakarta.
-Djamaris, Edward. 1991. Metode Penelitian Filologi.
Pusat Pengembangan, Pembinaan, dan Pengembangan Bahasa. Jakarta.
-Lubis,Nabilah.1996.
Teori, Metode Penelitian Filologi.
UIN Syarif Hidayatullah Publish. Jakarta.
Created by: Agus Supriatna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.