Metode berasal dari bahasa Latin yakni ‘methodos’ terdiri dari gabungan akar kata ‘metha’ yang
berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, dan kata ‘hodos’ yang
berarti jalan, cara, arah. (Ratna, 2008 – 34). Pengujian lebih luasnya dari ‘methodos’
adalah cara-cara, strategi untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya.
Untuk
memudahkan pemahaman peneliti metode bisa didefinisikan sebagai cara
kerja ilmu pengetahuan, langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam
ilmu-ilmu tertentu untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metode bersifat
spesifik dan terapan yang berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga
lebih mudah untuk dipecahkan
dan dipahami.
Menurut
sejarahnya metode pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles, yakni bahwa metode
merupakan cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Hal tersebut ia kemukakan
sebagai penolakannya terhadap pemikiran idealisme Plato[1]. Seperti halnya ilmu pengetahuan
lainnya, filologi pun memiliki metode. Menurut Tommy Christommy dalam (Lubis,Nabilah.
1996 : 64) metode penelitian filologi berarti pengetahuan tentang cara, teknik atau
instrumen yang dilakukan dalam pengkajian filologi. Pekerjaan utama seorang
filolog menurut Harjati Soebdio adalah untuk mendapatkan kembali naskah yang
bersih dari kesalahan yang memberi pengertian sebaik-baiknya dan dapat
dipertanggungjawabkan pula sebagai naskah yang paling dekat dengan aslinya, dan
pada perjalanannya filologi memiliki beberapa metode agar sampai pada tugas
tersebut.
Menurut Baned dkk, (1994 : 8)
filologi sebagai satu disiplin studi dituntut memiliki
metode yang memadai. Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan
metode dalam kerja filologi, yaitu:
a)
Pandangan tentang studi filologi yang dilatari oleh sikapnya terhadap variasi.
b)
Kondisi sasaran dan objek kerjanya
seperti yang terlihat pada materialnya pada sistem bahasa, sistem sastra, dan
konvensi sosial budayanya.
c)
Besarnya jumlah peninggalan tulisan
yang memuat teks dan yang bermacam-macam.
d)
Kondisi bacaan yang rusak dan korup.
e)
Macam tujuan kerja.
Secara
garis besar metode penelitian filologi bisa dibedakan menjadi dua yakni
metode penelitian naskah tunggal dan metode penelitian naskah jamak.
Cara kerja keduanya diawali dengan metode pencatatan kemudian metode
kritik teks/edisi teks. Adapun macam-macam metode kritik dan edisi teks,
yakni metode intuitif, metode objektif, metode gabungan, metode
landasan, metode diplomatik dan metode standar.
[1]
Idealisme Plato: Baginya pengetahuan dalam dunia
inderawi merupakan pengingatan kembali atas pengetahuan yang didapatkan di
dunia ide, sedangkan menurut Aristoteles pengetahuan berasal dari abstraksi
pengalaman menuju ide dengan tahap-tahap tertentu.
Daftar Pustaka:
-Baried, Baroroh,dkk.1994. Pengantar Teori Filologi. BPPF. Yogyakarta.
-Lubis,Nabilah.1996.
Teori, Metode Penelitian Filologi.
UIN Syarif Hidayatullah Publish. Jakarta.
-Kutha,Ratna. 2008. Teknik dan Metode Penelitian Sastra.
Created by: Agus Supriatna
Created by: Agus Supriatna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.