Minggu, 25 Agustus 2019

Pengantar Metode Penelitian Filologi

Metode berasal dari bahasa Latin yakni ‘methodos’ terdiri dari gabungan akar kata ‘metha’ yang berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, dan kata ‘hodos’ yang berarti jalan, cara, arah. (Ratna, 2008 – 34). Pengujian lebih luasnya dari ‘methodos’ adalah cara-cara, strategi untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya.
Untuk memudahkan pemahaman peneliti metode bisa didefinisikan sebagai cara kerja ilmu pengetahuan, langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metode bersifat spesifik dan terapan yang berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami.
Menurut sejarahnya metode pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles, yakni bahwa metode merupakan cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Hal tersebut ia kemukakan sebagai penolakannya terhadap pemikiran idealisme Plato[1]. Seperti halnya ilmu pengetahuan lainnya, filologi pun memiliki metode. Menurut Tommy Christommy dalam (Lubis,Nabilah. 1996 : 64) metode penelitian filologi berarti pengetahuan tentang cara, teknik atau instrumen yang dilakukan dalam pengkajian filologi. Pekerjaan utama seorang filolog menurut Harjati Soebdio adalah untuk mendapatkan kembali naskah yang bersih dari kesalahan yang memberi pengertian sebaik-baiknya dan dapat dipertanggungjawabkan pula sebagai naskah yang paling dekat dengan aslinya, dan pada perjalanannya filologi memiliki beberapa metode agar sampai pada tugas tersebut.
Menurut Baned dkk, (1994 : 8) filologi sebagai satu disiplin studi dituntut memiliki metode yang memadai. Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan metode dalam kerja filologi, yaitu:
a)      Pandangan tentang studi filologi  yang dilatari oleh sikapnya terhadap variasi.
b)      Kondisi sasaran dan objek kerjanya seperti yang terlihat pada materialnya pada sistem bahasa, sistem sastra, dan konvensi sosial budayanya.
c)      Besarnya jumlah peninggalan tulisan yang memuat teks dan yang bermacam-macam.
d)      Kondisi bacaan yang rusak dan korup.
e)      Macam tujuan kerja.
 
Secara garis besar metode penelitian filologi bisa dibedakan menjadi dua yakni metode penelitian naskah tunggal dan metode penelitian naskah jamak.  Cara kerja keduanya diawali dengan metode pencatatan kemudian metode kritik teks/edisi teks. Adapun macam-macam metode kritik dan edisi teks, yakni metode intuitif, metode objektif, metode gabungan, metode landasan, metode diplomatik dan metode standar.




                [1] Idealisme Plato: Baginya pengetahuan dalam dunia inderawi merupakan pengingatan kembali atas pengetahuan yang didapatkan di dunia ide, sedangkan menurut Aristoteles pengetahuan berasal dari abstraksi pengalaman menuju ide dengan tahap-tahap tertentu.

Daftar Pustaka:
-Baried, Baroroh,dkk.1994. Pengantar Teori Filologi. BPPF. Yogyakarta.
-Lubis,Nabilah.1996. Teori, Metode Penelitian Filologi. UIN Syarif Hidayatullah Publish. Jakarta.
-Kutha,Ratna. 2008. Teknik dan  Metode Penelitian Sastra



Created by: Agus Supriatna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Artikel Popular Pekan Ini