Kamis, 12 September 2019

DESKRIPSI BENTENG FORT ROTTERDAM

           Benteng Fort Rotterdam merupakan jantung dari Kota Makassar. Benteng ini merupakan peninggalan masa lalu yang digunakan sebagai benteng pertahanan Makassar dalam melawan penjajah. Memasuki kawasan Benteng Rotterdam kita akan disuguhkan dengan nuansa kolonial / Eropa yang sangat kental. Kawasan ini seperti sebuah kota kecil yang terletak di ujung kota Makassar. Dinding benteng terbuat dari batu yang besar-besar (ubin), dan batu pijakannya merupakan gabungan dari batu-batu besar (ubin) dengan batu bata. 


           Bentuk bangunan ini secara keseluruhan yakni seperti penyu yang diperintis oleh Raja Goa bernama Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumaparrisi Kallonna. Bentuk penyu mengandung makna bahwa dulunya Raja Goa ingin menguasai darat dan lautan, karena pada waktu itu masyarakat bugis-makassar memiliki mata pencaharian di laut dan menyimpannya di daratan. Intinya, Raja Goa ingin seperti penyu. Menurut informasi, Benteng Rotterdam ini mempunyai empat nama, diantaranya:
  • Benteng Ujung Pandang         : benteng ini terletak di ujung kota Makassar dan dulunya banyak terdapat pohon pandan, sehingga orang menyebutnya ujung pandang
  • Benteng Panynyua (penyu)      : penamaan ini dilihat dari bentuk benteng yang seperti penyu 
  • Fort Rotterdam 
  • Kota Toaiyya                          : ini dikarenakan sejak dulu semua kawasan benteng sudah dijadikan sebagai pusat pemerintahan 

Di benteng bagian selatan terdapat satu kuburan yang tidak diketahui siapa pemiliknya, diatas kuburan ini terdapat sesajen yang berupa daun pandan yang dibakar. Konon sesajen tersebut merupakan persembahan masyarakat sekitar terhadap roh nenek moyang agar diberi keselamatan.


Bagian dalam benteng, terdapat banyak bangunan dan taman  yang bentuknya menyerupai penyu (melambangkan bentuk benteng secara keseluruhan). Bangunan-bangunan dalam benteng ini terlihat sangat jelas bahwa bangunan ini merupakan peninggalan bangsa Eropa, ini dibuktikan dengan bangunannya yang lain daripada yang lain. Bangunannya dibuat bertingkat  tetapi tidak nampak bertingkat,  dengan jendela di bagian atap.
 
           Salah satu bangunan yang terdapat di dalam benteng ini yaitu ruang pelestarian yang berfungsi sebagai tempat pelestarian barang-barang peninggalan pada masa kolonial, misalnya peluru, pedang, badik, baju besi, dll. Dulunya, benteng ini merupakan pusat peradaban dan pusat pemerintahan kota Makassar.


salah satu benda dalam ruang pelestarian (peluru)







salah satu bangunan dengan jendela di bagian atap






benteng yang terbuat dari ubin







taman yang berbentuk penyu di bagian dalam benteng






bagian dalam benteng terlihat dari sudut bagian barat








salah satu bangunan dalam benteng terlihat dari depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Artikel Popular Pekan Ini