Benteng Fort
Rotterdam merupakan jantung dari Kota Makassar. Benteng ini merupakan
peninggalan masa lalu yang digunakan sebagai benteng pertahanan Makassar dalam
melawan penjajah.
Memasuki kawasan Benteng Rotterdam kita akan
disuguhkan dengan nuansa kolonial / Eropa yang sangat kental. Kawasan ini
seperti sebuah kota kecil yang terletak di ujung kota Makassar. Dinding benteng terbuat dari batu yang besar-besar (ubin), dan batu pijakannya merupakan
gabungan dari batu-batu besar (ubin) dengan batu bata.
Bentuk bangunan ini
secara keseluruhan yakni seperti penyu yang diperintis oleh Raja Goa bernama
Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumaparrisi Kallonna. Bentuk penyu mengandung
makna bahwa dulunya Raja Goa ingin menguasai darat dan lautan, karena pada
waktu itu masyarakat bugis-makassar memiliki mata pencaharian di laut dan
menyimpannya di daratan. Intinya, Raja Goa ingin seperti penyu. Menurut
informasi, Benteng Rotterdam ini mempunyai empat nama, diantaranya:
- Benteng Ujung Pandang : benteng ini terletak di ujung kota Makassar dan dulunya banyak terdapat pohon pandan, sehingga orang menyebutnya ujung pandang
- Benteng Panynyua (penyu) : penamaan ini dilihat dari bentuk benteng yang seperti penyu
- Fort Rotterdam
- Kota Toaiyya : ini dikarenakan sejak dulu semua kawasan benteng sudah dijadikan sebagai pusat pemerintahan
Di benteng
bagian selatan terdapat satu kuburan yang tidak diketahui siapa pemiliknya,
diatas kuburan ini terdapat sesajen yang berupa daun pandan yang dibakar. Konon
sesajen tersebut merupakan persembahan masyarakat sekitar terhadap roh nenek
moyang agar diberi keselamatan.
Bagian dalam
benteng, terdapat banyak bangunan dan taman
yang bentuknya menyerupai penyu (melambangkan bentuk benteng secara
keseluruhan). Bangunan-bangunan dalam benteng ini terlihat sangat jelas bahwa
bangunan ini merupakan peninggalan bangsa Eropa, ini dibuktikan dengan
bangunannya yang lain daripada yang lain. Bangunannya dibuat bertingkat tetapi tidak nampak bertingkat, dengan jendela di bagian atap.
Salah satu bangunan yang terdapat di dalam
benteng ini yaitu ruang pelestarian yang berfungsi sebagai tempat pelestarian
barang-barang peninggalan pada masa kolonial, misalnya peluru, pedang, badik,
baju besi, dll. Dulunya, benteng ini merupakan pusat peradaban dan pusat
pemerintahan kota Makassar.
salah satu benda dalam
ruang pelestarian (peluru)
salah satu bangunan dengan jendela di bagian
atap
benteng yang terbuat dari
ubin
taman yang berbentuk penyu
di bagian dalam benteng
bagian dalam benteng
terlihat dari sudut bagian barat
salah satu bangunan dalam
benteng terlihat dari depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.