Di dalam bab X buku "Archaeology: Down To Earth" menyebutkan beberapa teori yang dapat dan sering digunakan dalam mengkaji hasil penelitian arkeologi. Teori-teori yang ada dalam Bab X buku tersebut dirangkum sebagai berikut:
Chariots of the Gods Theory.
Von Daniken menyatakan bahwa kemajuan utama peradaban di bumi ini disebabkan oleh kunjungan makhluk-makhluk extraterrestrial.
Teori yang menganggap Hunter-Gatherer adalah orang-orang primitif.
Chariots of the Gods Theory.
Von Daniken menyatakan bahwa kemajuan utama peradaban di bumi ini disebabkan oleh kunjungan makhluk-makhluk extraterrestrial.
Teori yang menganggap Hunter-Gatherer adalah orang-orang primitif.
- Robert Bettinger menyatakan bahwa eksistensi perburu-pengumpul dilihat sangat negatif, dan menurutnya, yaitu perburu-pengumpul dipandang menduduki anak tangga paling bawah dari tangga yang berkenaan dengan evolusi.
- Richard Lee yang menemukan bahwa air merupakan sumber satu-satunya hal yang sangat penting dalam menentukan atau memutuskan pola-pola pemukiman dan demografi masyarakat hunter-gatherer Kung yang dipelajarinya.
Teori yang menganggap Hunter-Gatherer sebagai pencari makan yang optimal.
James O'Connel mengajukan pokok pikiran bahwa yang mendasari dibalik aplikasi dari teori optimal foraging, untuk arkeologi mungkin seperti ini: karena arkeologi mencakup wilayah empiris, maka suatu teori umum yang tentang tingkah laku dapat diteliti.
Teori tentang pembudidayaan tumbuhan dan penjinakan binatang.
Lewis Henry Morgan dalam Ancient Society (1877) berpendapat bahwa pemeliharaan binatang (pastoralisme) harus pula diikuti dengan desa-desa agrikultur atau daerah pertanian sepanjang Easter Hemisphire.
Childe's Oasis Theory
V. Gordon Childe menyatakan bahwa seiring dengan mencairnya es, iklim di bumi menjadi lebih panas dan kering sehingga kesulitan air menjadi masalah utama, baik oleh manusia maupun binatang. Penjinakan binatang pada tingkat awal dapat dilakukan untuk mencegah rasa takut dan dapat dilaksanakan apabila pemburu (manusia) telah menjadi pengusaha tanah yang berhasil. Ia membiarkan kawanan binatang liar melewati tanah pertaniannya yang telah selesai dipanen.
Braidwood's "Hilly Flanks" Theory
Robert Braidwood membantah teori Childe. Ia mengatakan bahwa selama proses penjinakan binatang dan tumbuh-tumbuhan, cuaca tidak berubah (tetap). Masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan pun tetap tempat tinggalnya. Bersama-sama dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Binford's "Explanatory Sketch"
- Binford secara tidak langsung mengatakan bahwa manusia selalu berusaha untuk menambahkan persediaan makanan.
- Binford berpendapat bahwa pemeliharaan tanaman hanyalah salah satu dari pekerjaan ekologis manusia yang paling memungkinkan.
- Mengikuti pendapat Binford, Flannery menyarankan bahwa habitat yang "optimal" akan menjadi pusat pertumbuhan penduduk, dengan menerima imigran yang melimpah dari daerah kecil.
Cohen's Overt Population Pressure Theory
Penyebab manusia beralih dari masa berburu dan mengumpulkan makanan ke bercocok tanam adalah pertumbuhan penduduk yang semakin menibgkat, yang kemudian menimbulkan berbagai tantangan. Namun, ada pendapat bahwa pertambahan penduduk bukanlah sesuatu yang penting karena selain adanya kemajuan dalam bidang kesehatan, penduduk telah mengetahui cara menekan laju pertumbuhan penduduk.
David Rindos and The Coevolutionary Model
Menurut David Rindo, perkembangan adalah bukan sebagai evolusi, melainkan sebagai hasil evolusi bersama antara hewan dan tumbuhan.
What is the state?
Menurut Kent Flannery, negara adalah tipe kekuatan besar yang biasanya menjadi pusat pemerintahan, dengan peranan kelas secara profesional, lebih besar dari sekedar pertalian keluarga yang menjadi karakteristik masyarakat sederhana. Stratifikasi yang tinggi dan perbedaan yang secara tajam dari dalam dengan pola residensial sering didasari pada pekerjaan spesialisasi lebih dari hubungan atau pertalian darah. Usaha negara untuk melakukan suatu monopoli kekuatan dicirikan melalui peraturan hukum.
Wittfogel's "Irrigation" Hypotesis
- Dalam bukunya yang berpengaruh "Oriental Depotism" (1957), Karl A. Wittfogel menegaskan bahwa mekanisme irigasi besar-besaran tanggapan secara langsung bagi penciptaan negara. Dia membantah bahwa sebagian besar masyarakat timur (Cina, India, Mesopotamia) yang mengikuti kejadian evolusioner yang berbeda secara radikal diabnding masyarakat Eropa Barat dan dimana saja.
- Wittfogel berpendapat bahwa setelah periode kreatif dimana birokrasi dimulai, dalam posisi stagnasi, menyalahgunakan kekuasaan dan kelaliman dan sistem feodal. Wittfogel melihat masyarakat hidrolis sebagai langkah ke totalitarisme, dan teori negaranya disusun dengan cara jelas dengan prespektif abad ke-20.
Teori tentang pembudidayaan tumbuhan dan penjinakan binatang
Lewis Henry Morgan yang menulis "Ancient Society" dengan mengambil contoh pada bangsa Arian berpendapat bahwa pengembalaan/penjinakan hewan telah dikenal lebih dahulu sebelum mengenal bercocok tanam.
Teori Mata Air Childe (Childe's Oasis Theory)
Valerie Gordon Childe menyatakan bahwa sejalan dengan mencairnya es, iklim di bumi menjadi lebih pantas dan kering, sehingga kesulitan air menjadi maalah utama, baik bagi manusia maupun binatang. Perseutuan antara manusia dan binatang yang sama-sama kesulitan mencari sumber air adalah suatu hubingan simbiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.