Jumat, 17 Januari 2020

Pengertian dan Sejarah Prasasti

Epigrafi merupakan suatu cabang ilmu yang berusaha meneliti benda-benda tertulis yang berasal dari masa lampau. Ketika berbicara mengenai epigrafi, hal ini berarti juga berbicara mengenai prasasti. Prasasti merupakan suatu tulisan kuno yang dipahat di atas bahan yang tahan lama, misalnya batu, timah, tembaga, dan di atas lempengan emas.

Pada zaman modern ini, peresmian suatu proyek pembangunan sering ditandai dengan penandatanganan prasasti. Di dalam prasati itu antara lain diuraikan nama proyek atau bangunan tersebut, lokasinya, waktu peresmian, dan nama serta tanda tangan pejabat yang meresmikan. Prasasti bukan hanya berasal dari masa sekarang, namun prasasti telah dikenal sejak masa lalu. Ditemukannya prasasti pada sejumlah situs arkeologi menandakan berakhirnya masa prasejarah atau praaksara, yaitu babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal tulisan.

Kata prasasti berasal dari bahasa Sansekerta, yakni arti sebenarnya berarti pujian. Namun kemudian, istilah prasasti dianggap sebagai "piagam, maklumat, surat keputusan, undang-undang atau tulisan". Dikalangan ilmuan, prasasti disebut dengan istilah inskripsi. Sementara, orang awam menganggapnya sebagai sebuah batu tertulis atau batu bersurat.

Meskipun berarti pujian, tidak semua prasasti mengandung puji-pujian (kepada raja). Sebagain besar prasasti diketahui memuat keputusan mengenai penetapan sebuah desa atau daerah menjadi perdikan atau sima (tanah yang dicagarkan). Isi prasati lainnya berupa keputusan pengadilan tentang perkara perdata (disebut prasasti jayapattra atau jayasong), sebagai tanda kemenangan (jayacikna), tentang utang-piutang (suddhapattra), dan berisi kutukan atau sumpah.

Prasasti tertua di Indonesia bertarikh abad ke-5 Masehi. Periode terbanyak pengeluaran prasati terjadi pada abad ke-8 hingga ke-14 Masehi yang umumnya dikeluarkan oleh kerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha yang pada saat itu berkuasa di Nusantara (dikenal sebagai masa klasik), seperti Mataram (Hindu), Sriwijaya, dan Majapahit.

Aksara dan bahasa yang digunakan dalam prasasti sangat beragam yang dipengaruhi oleh etnisitas atau pengaruh kebudayaan. Selain terdapat pada masa Klasik, prasati juga ditemukan pada masa Kolonial Umumnya prasati yang berasal dari masa kolonial beraksara Latin dengan menggunakan bahasa Portugis, Belanda, dan Inggris. Selain dijumpai pada batu makam dan tugu peringatan, prasasti Latin biasanya terdapat di gereja, rumah tinggal, benteng, dan pergudangan. Dari masa kolonial terdapat pula prasati beraksara dan bebahasa China yang sebagian besar terdapat pada batu makam.






#arkeologi #arkeologiindonesia #tinggalanarkeologi #arkeologiprasejarah #arkeologisejarah #arkeologiklasik #arkeologiislam #arkeologikolonial #heritage #arkeologimaritim #tinggalanmasalalun #tinggalanbudaya #budayamasalalu #sejarahbudaya #indonesia #wonderfulindonesia #heritageindonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Artikel Popular Pekan Ini